Monday, 28 May 2012

mengenang memori usang

hidup dalam cebisan-cebisan masa
yang bersisa
manusia terkadang terlupa
untuk memikirkan pesanan orang tua
waktu yang ada terlalu berharga
untuk di persia dengan mengenang memori usang
untuk di persia dengan mengingati angan-angan bersawang


hidup dalam detak-detak masa
yang bersisa
manusia terkadang terlena
di ulit air mata
menderu dari emosi yang terganggu 
mendera dari hati yang terluka


manusia terkadang suka
di dera oleh sejarah lama
di tikam oleh kenangan lalu
air mata mengalir lesu
dari hati lemah dungu
dan manusia masih termangu
tertunggu bilakah datangnya cahaya
sedang manusia tidak menuju ke arahnya
sungguhpun mentari kini merah di ufuk senja


manusia terkadang memilih
untuk di luka dan di toreh
pada hati yang bingung
manusia masih termenung
merenung pada tinggi gunung
yang agung
berharap mampu ke puncak
walau langkah sedikitpun tidak berganjak
gunung masih tersenyum megah
sedang manusia masih di lembah
termengah, rebah dan menyerah kalah
arus tidak ingin di tongkah
ribut tidak ingin di redah
manusia hanyut dalam kenangan silam yang punah


hidup dalam sisa-sisa masa
manusia terlupa
hidup terlalu singkat untuk menjadi sedikit
memori tidak perlu di ingat untuk hati menjadi sakit


14 mei 2012

2 comments:

Joko S. Al-Hanif said...

:)waktu ibarat nyawa yang lebih berharga dari uang dan emas permata...
hebat sekali...

"kunjungi n join in my blog yach... :)

Suriati Abdul Halim said...

ya, terkadang sebagai manusia kita terlupa untuk menghargai masa. terima kasih. saya tidak berbakat dan tidak berilmu dalam bidang sastera. tapi saya cukup berminat..

inshaAllah..thanks jd follower. follower pertama dari tanah seberang. mashaAllah, saya terharu.