anak itu terlalu kasar di depanku
membuat si ibu di pagut malu
mulanya sangkaku
ada apa yang tidak kena padaku
mungkin kerja tanganku
tidak sehalus hasil anak itu
sangkaku hanya sebab itu
membuat anak itu tidak puas hati padaku
hasil seniku memang begitu
seni halus terlihat kasar dan kaku
tanganku keras kalahkan batu
aku tergelak sendiri terasa malu
si ibu datang padaku
memegang bahu
'jangan terasa dengan tingkah anakku'
ucap si ibu kesalnya pilu
'jangan risau aku dulu juga begitu
mungkin lebih kasar dari anakmu'
balasku menenangkan si ibu
si ibu bercerita
aku memasang telinga
baru ku tahu derita yang di tanggungnya
mengenangkan anak itu susah untuk di duga
tingkahnya berubah susah untuk di jangka
beginikah rasanya
ibuku menghadapiku yang mengada-ngada
si ibu itu
maafkan aku
menjauh dari mendengar ceritamu dulu
terlalu takut pada wajah tegasmu
memanggilmu kakak engkau marah padaku
memanggilmu makcik lidah aku kelu
engkau lagi muda dari ibuku
wahai anak itu
mengapa tingkahmu begitu?
permulaan kita berbeza
tapi tingkah kita sama
tingkahku kasar sebab tidak berilmu
kasar tingkahmu aku tidak tahu
masakan engkau tidak berilmu
sedang engkau belajar di sekolah yang aku mahu
oh barangkali engkau terlupa membaca buku
ku harap anak itu
suatu hari akan memahami pesan si ibu
ku harap si ibu
bisa memahami tingkah anak itu
mungkinkah kerana si ayah pergi dulu
dan semua ini berlaku?
tidak..seharusnya aku tidak berkata begitu
ini takdir ketentuan dalam hidupmu
moga Tuhan redha dan memberi restu
moga anak itu tidak mensia-siakan si ibu
27 Disember 2011
No comments:
Post a Comment